Senin, 21 Desember 2009

HARI IBU TAHUN 2009

Mungkin banyak orang tidak tahu atau menyadari bahwa tanggal 22 Desember adalah hari ibu, yang pada tahun 2009 ini jatuh pada hari Selasa. Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, surprise party bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Peringatan Hari Ibu terpolusi oleh Mother’s Day yang diperingati di banyak negara, terutama Amerika Serikat. Memang latar belakang pemahaman tentang Hari Ibu di belahan bumi ini berbeda-beda.

Ungkapan seperti diatas dengan aneka ucapan terima kasih atas jasa dan jerih payah ibu tidak ada salahnya. Tetapi, jika menurut sejarah terjadinya Hari Ibu di Indonesia, sebenarnya bukan itu misi sejatinya. Misi sejati peringatan Hari Ibu adalah mengenang perjuangan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Tanggal 22 Desember dipilih untuk mengenang diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama, 31 tahun sebelumnya, yakni tahun 1928 di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta. Tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Sejarah yang melandasi peringatan hari Ibu ini adalah berkumpulnya para pejuang wanita untuk mengadakan Kongres Perempuan I pada tanggal 22-25 Desember 1928 di kota Yogyakarta. Kongres Perempuan saat ini lebih dikenal dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun organisasi perkumpulan wanita ini sendiri sudah terbentuk sebelumnya sejak tahun 1912 dengan diilhami perjuangan tokoh-tokoh wanita kita seperti Martha Kristina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia, RA Kartini, Dewi Sartika, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pada tanggal keramat tersebut para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan

Berbagai perjuangan yang digarap para kaum perempuan di Nusantara Indonesia ini, adalah:
1.Semangat perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa, serta menghilangkan jender dan feminisme bagi kamu perempuan yang masih berkembang di negeri ini.
2.Semangat perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa dalam hal: perdagangan anak-anak, perbaikan gizi, perbaikan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya.

Dari hal tsb di atas tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama, sehingga hari Ibu terseret ke arah pemaknaan Mother’s Day, yang lebih ditujukan untuk memberi puja-puji terhadap ke-ibu-an (motherhood) dan perannya sebagai "yang telah melahirkan dan menyusui", sebagai pengasuh anak, sumber kasih sayang, pemandu urusan domestik, dan pendamping suami. Di Indonesia, makna itu mengalami pendangkalan akibat komersialisasi dan bisnis media lebih ke arah hari makan-makan atau pemberian kado bagi para ibu.

Titik sentral peringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno, maka, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret. Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.

Peringatan Hari Ibu 22 Desember di Indonesia amat tidak konsisten karena secara makna lebih cenderung mengarah ke worshiping motherhood, seperti di Eropa dan Timur Tengah, dan praktiknya cenderung mengcopi apa yang dilakukan masyarakat Amerika Serikat, tetapi dari segi waktu maunya memakai tanggal di mana pejuang perempuan bangsa bersatu. Jika kita ingin dianggap jelas dalam berpikir, seharusnya mengembalikan hari penting itu kepada makna sejatinya, yakni mengenang perjuangan dan keterlibatan perempuan dalam usaha perbaikan nasib bangsa yang belum lepas dari berbagai kemalangan, tanpa harus menghilangkan rasa terima kasih dan puja-puji terhadap jasa dan perjuangan kaum ibu.

Sekedar untuk mengingat jasa-jasa atau pengorbanan yang telah diberikan oleh Ibu kepada kita, sudahkah kita membalas jasa-jasa Ibu?, marilah memperingati hari Ibu, dengan cara dan sudut pandang yang berbeda, tentunya keperbedaan harus kita hargai, seperti ungkapan 2 buah lagu di bawah ini…..
"KASIH IBU" dan "DI DOA IBUKU NAMAKU DISEBUT”

"Kasih Ibu"

KASIH IBU
KEPADA BETA
TAK TERHINGGA SEPANJANG MASA...
HANYA MEMBERI 
TAK HARAP KEMBALI
BAGAI SANG SURYA MENYINARI DUNIA....

"Di Doa Ibuku Namaku Disebut" (Nikita)
BAIT 1 :
DI WAKTU KU MASIH KECIL GEMBIRA DAN SENANG
TIADA DUKA KU KENAL TAK KUNJUNG MENGERANG
DI SORE HARI NAN SEPI IBUKU BERTELUT
SUJUD BERDOA KU DENGAR NAMAKU DISEBUT
REFF :
DI DOA IBUKU NAMAKU DISEBUT
DI DOA IBU KU DENGAR ADA NAMAKU DISEBUT
BAIT 3 :
SEKARANG DIA TELAH PERGI KE RUMAH YANG SENANG
NAMUN KASIHNYA PADAKU SELALU KU KENANG
KELAK DI SANA KAMI PUN BERSAMA BERTELUT
MEMUJI TUHAN YANG DENGAN NAMAKU DISEBUT
REFF :
DI DOA IBUKU NAMAKU DISEBUT
DI DOA IBU KU DENGAR ADA NAMAKU DISEBUT

Selamat Hari Ibu. Selamat berjuang, kaum perempuan!

Kamis, 17 Desember 2009

PENYIMPANGAN SOSIAL

Terjadinya perilaku menyimpangan sosial disebabkan gagalnya individu atau kelompok untuk mengidentifikasikan diri. Perilaku menyimpang itu beraneka ragam, seperti mengkonsumsi narkoba, minuman keras, tawuran antar sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyimpangan sosial adalah bentuk perbuatan yang mengabaikan nilai dan norma dan melanggar/bertentangan dari aturan-aturan hukum.

Sifat-sifat penyimpangan sosial
1.Penyimpangan positif, adalah penyimpangan yang memiliki dampak positif terhadap kehidupan,masyarakat umum,maupun dirinya.
2. Penyimpangan negatif, adalah penyimpangan yang cenderung merugikan pelaku dan masyarakat.
Bentuk Penyimpangan Sosial
1.Penyimpangan primer,yaitu bentuk penyimpangan sosial yang bersifat sementara,dan masyarakat masih menolerir pelaku penyimpang.
2. Penyimpangan sekunder,yaitu perbuatan yang dilakukan secara khas memperlihatkan perilaku penyimpang dan tindakan tersebut selalu meresahkan orang.
3. Penyimpangan individu,yaitu penyimpangan yang di lakukan oleh seseorang dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
4.Penyimpangan Kelompok,yaitu penyimpangan yg dilakukan secara kolektif dengan cara melakukan kegiatan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Macam Macam Penyimpangan Sosial Dalam Keluarga
Penyimpangan sosial dalam keluarga dapat terjadi sebagai akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna. Gagalnya proses sosialisasi tersebut disebabkan adanya pengaruh buruk dari media sosialisasi, seperti pengaruh TV, teman.
Upaya Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial yang muncul khususnya kenakalan remaja manunjukan kecendrungan meningkat secara kuantitatif.berikut ini beberapa upaya pencegahan penyimpangan sosial secara preventif & kuratif.
1. Tindakan Preventif,
yaitu Tindakan yg dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tindakan preventif dapat di lakukan dengan berbagai cara sbg berikut :
- mendukung program wajib belajar
- menanam nilai dan norma-morma,terutama norma agama dan norma hukum
- menyediakan bermacam sarana & prasarana yg menunjang agar para remaja dapat mengalihkan kegiatan buruk.
- menjalin hubungan personal yang baik antara anak dan orangtua
- menciptakan suasana kekeluargaan
- melaksanakan aturan dengan konsisten
- menyusun undang2 khusus untuk anak dan remaja
- mendiriksn klinik bimbingan psikologis
2. Tindakan kuratif,
yaitu Merupakan tindakan yg dilakukan untuk mengatasi penyimpangan social. Tindakan kuratif dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :
- menghilangkan semua penyebab kejahatan remaja
- melakukan perubahan lingkungan dengan cara mencari ortu angkat/asuh,dll
- memindahkan anak-anak nakal ke lingkungan sosial yg baik
- memberi latihan pada anak remaja untuk hidup mandiri, disiplin, memanfaatkan waktu
- menggiatkan organisasi pemuda dengan program-program latihan kejuruan untuk mempersiapkan anak remaja dalam lapangan kerja
- memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan
- mendayagunakan klinik bimbingan untuk meringankan dan mencegah persoalan-persoalanya berkaitan dengan penyimpangan sosial,seperti gangguan kejiwaan.

Rabu, 16 Desember 2009

Penelitian: Hubungan antara IQ dan EI

IQ (Intellegencia Qoutient) adalah standar kecerdasan sedangkan EQ (Emotional Quotient) adalah Kecerdasan Emosional


Daniel Goleman (2003), salah seorang yang memopulerkan jenis kecerdasan Emotional Quotient (EQ). Ia menganggap adanya faktor kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ) mempengaruhi prestasi seseorang. Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligen, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui ketrampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan social.

Siswa yang meningkatkan kecerdasan emosional mengalami kemajuan/ peningkatan dalam kecerdasan berpikir. Goleman, 2003 telah melakukan penelitian di Amerika tentang hubungan EQ dengan IQ dan hasilnya cukup bermakna. Padahal telah bertahun-tahun, IQ (Intellegencia Qoutient) telah diyakini sebagai standar kecerdasan.

Adanya materi Rancangan Penelitian dalam mata pelajaran sosiologi di kelas XII SMA, seorang siswa melakukan penelitian hubungan antara EQ dan IQ (Prestasi Belajar) pada siswa SMA (dimana ia sekolah). Tes yang digunakan untuk Prestasi Berlajar adalah nilai rapor semester ganjil kelas XII sedangkan Emosional adalah skor dari lima dimensi EI, yaitu kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial.
Hasil yang diperoleh adalah
1). Ada hubungan bermakna antara IQ dan prestasi belajar siswa,
2). Tidak ada hubungan bermakna antara kecerdasan emosional (EQ) dan inteligensi (IQ), dan
3). Tidak ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional (EQ) dan prestasi belajar.

Hasil penelitian itu ternyata berbeda dengan hasil penelitian Goleman di sekolah di Amerika, yang menyatakan bahwa pengaruh program EQ dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Keperbedaan itu terjadi karena:
1. Sistem pendidikan yang dilakukan oleh para guru lebih berorientasi pada pengembangan kecerdasan rasional, kurang berorientasi pada pengembangan kecerdasan emosional dalam proses belajar mengajar. Banyak para guru belum sadar akan perlunya menanggapi emosi yang dialami siswa.
2. Siswa belum mengenal/mengerti emosi sendiri, baik di sekolah maupun dalam keluarga, sehingga mereka cenderung buta emosi (emotional illiteracy), atau tidak sadar akan emosi yang muncul dan tidak tahu bagaimana mengendalikan emosi serta bagaimana mengungkapkan emosi secara benar.

Oleh karena itu kesimpulan penelitian, bahwa kecerdasan emosional, diperlukan di samping kecerdasan rasional, maka para guru, orangtua memahami emosi para siswa khususnya Kelas XII SMA untuk mengembangkan masa depan generasi muda.
Bagaimana menurut pendapat saudara ?